Gambar Sampul PPKn · Bab 1 Nilai-Nilai Pancasila
PPKn · Bab 1 Nilai-Nilai Pancasila
Aa Nurdiaman

24/08/2021 10:36:10

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2009

Diperbanyak oleh ...

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara

untuk Kelas VIII SMP/MTs

Penulis : Aa Nurdiaman

Editor : Betty Susilawati

Layouter : Amran Musholi

Desainer Sampul

: Dasiman

Sumber Gambar Sampul:

Dokumentasi Penerbit,

www.google.com

,

Indonesian Heritage

,

Performing Arts

1996

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

370.114 7

NUR NURDIAMAN, Aa

p

Pendidikan Kewarganegaraan 2: Kecakapan Berbangsa dan

Bernegara untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah / penulis, Aa Nurdiaman ; editor,

Betty Susilawati. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen

Pendidikan Nasional, 2009.

vii, 122 hlm. : ilus. ; 30 cm.

Bibliogra

fi

: hlm. 120

Indeks

ISBN 978-979-068-870-4 (no. jilid lengkap)

ISBN 978-979-068-872-8

1. Pendidikan Moral Pancasila-Studi dan Pengajaran

I. Judul II. Betty Susilawati.

Hak cipta buku ini telah dibeli oleh Departemen Pendidikan

Nasional dari Penerbit PT Pribumi Mekar

ii

370.114

7

NUR NURDIAMAN

,

Aa

p

Pendidikan Kewarganegaraan 2: Kecakapan Ber

bangsa dan

r

B

erne

g

ara untuk Kelas VIII Sekolah

Menen

g

ah Pertama/

Madrasah Tsanawi

y

ah / penulis,

A

a Nurdiaman

;

editor

,

B

ett

y

Susilawati. -- Jakarta

:

Pusat Perbukuan, Departeme

n

Pendidikan Nasional

,

2009

.

vii

,

122 hlm. : ilus.

;

30 cm

.

B

iblio

g

ra

fi

: hlm. 120

fi

In

de

k

s

ISBN 978-979-068-870-4 (no.

j

ilid len

g

kap

)

ISBN 978-979-068-872-8

1. Pendidikan Moral Pancasila-Studi dan Pen

g

a

j

aran

I. Judul II. Bett

y

Susilawati.

iii

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan

karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Na-

sional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini

dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui

situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pen-

didikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi

syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2007 tanggal

25 Juni 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para

penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya

kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas

oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Depar-

temen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

), digandakan,

dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk

penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi

ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku

teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di

seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri

dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada

para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini

sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan

mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

Kata Sambutan

Buku

Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Ber bangsa dan Bernegara

untuk Kelas VIII SMP/

MTs ini terdiri atas lima bab, yaitu

Nilai-Nilai Pancasila, Konstitusi yang Pernah Digunakan di

Indonesia, Perundang-undangan Nasional, Pelaksanaan Demokrasi,

serta

Kedaulatan Rakyat dan

Sistem Politik

. Agar pembelajaranmu lebih efektif, sebaiknya kamu pahami terlebih dahulu komponen-

komponen dalam buku ini. Setiap komponen memiliki arah dan tujuan masing-masing yang pada dasarnya

mendukung materi isi buku. M

ari kita cermati komponen-komponen tersebut.

Petunjuk Penggunaan Buku

Pada halaman awal bab disajikan Judul Bab (1) dan Manfaat yang

kamu

per

oleh setelah mempelajari bab ini

(2). Hal ini bertujuan untuk memberikan

gambaran dan manfaat dari materi yang akan dipelajari. S

elain itu terdapat

Advance Organizer

(3) yang merupakan pengantar setiap bab sebelum

mempelajari materi tersebut. U

raian Materi isi (4) disajikan dengan bahasa

yang sederhana, jelas, sistematik, komunikatif

, dan kontekstual serta dengan

format yang menarik.

Buku ini dilengkapi juga dengan beberapa

materi pengayaan, antara lain:

Cakrawala (5) yang

dapat menambah wawasan siswa mengenai

pengetahuan dan informasi seputar materi PKn

yang sedang dipelajari.

Mari Berdiskusi (6) dapat

membantu siswa mengkaji kembali sebuah

permasalahan yang terdapat dalam materi. Gambar

(7) disajikan secara menarik, sesuai

dengan materi

yang sedang dipelajari oleh siswa.

Kegiatan Mandiri

(8) disajikan untuk menguji pemahaman siswa

terhadap suatu konsep pada setiap bab. Kegiatan

K

elompok

(9) disajikan untuk meningkatkan

kemampuan

akademis siswa secara ber kelompok.

Figur (10) dapat membantu siswa dalam mengetahui

pelaku peristiwa atau ilmuwan.

Bagaimana

P

endapatmu (11) dapat membantu siswa meng kaji

kembali sebuah permasalahan yang ter

dapat dalam

sebuah materi.

Kata Penting (12)

berisi catatan-

catatan atau hal-hal penting yang perlu diketahui

oleh siswa.

P

roblem Solving

(13) disajikan untuk

dapat melatih siswa dalam menganalisis suatu wacana atau

kasus yang sedang terjadi di masyarakat.

Penghayatan P

ancasila

(14) mengajak

siswa mengkaji kembali nilai-nilai yang ter

kandung dalam Pancasila. Kemudian

diharapkan nilai-nilai Pancasila tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan

sehari-hari siswa. Portofolio

(15) adalah tugas lapangan yang bisa dikerjakan

oleh siswa baik secara individu atau kelompok.

4

5

6

7

13

12

15

14

1

3

8

10

11

9

2

iv

Selamat! Kamu sekarang duduk di Kelas VIII. Senang, bukan? Sebagai

warga negara yang baik (

good citizenship

) kamu tentunya harus mempelajari

materi yang berhubungan dengan kewarganegaraan. Buku

ini disusun salah

satunya untuk mengupayakan peningkatan kecakapan berbangsa dan

bernegara.

Bahan pelajaran dalam buku

Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan

Berbangsa dan Bernegara

untuk SMP/MTs Kelas VIII ini disajikan secara

bertahap, melalui langkah demi langkah yang sistematis. Penyajian bersifat

komunikatif-interaktif dan menciptakan umpan balik. Materi yang disajikan

memuat pengetahuan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang

komprehensif. Materi yang dibahas selalu dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila

dan menggunakan rujukan termasa (

up date

). Selain itu, materi yang ditam-

pilkan sesuai kebenaran dan ketepatan fakta, konsep, teori, prinsip/hukum,

dan prosedur. Materi disajikan dengan contoh-contoh terkini dan aktual yang

konkret, baik lokal, nasional, regional mau pun internasional.

Adapun kegiatan dalam buku ini disusun berdasarkan tingkat kesulitan,

dari yang mudah ke yang sukar. Proses kegiatan yang telah disusun, dipilih, dan

diolah ini menjadi media untuk membimbing dan memberikan pengalaman

belajar yang menyenangkan untuk kamu. Pengalaman itu dapat diperoleh

melalui

kegiatan pengayaan, seperti

Cakrawala, Figur, Bagaimana Pendapatmu, K

egiatan

Kelompok,

dan

Kegiatan Mandiri

. Pengayaan-pengayaan tersebut me-

numbuhkan semangat kewirausahaan, etos kerja, daya saing, semangat inovasi,

dan kreativitas. Selain itu, pengayaan tersebut dapat memotivasi kamu me

ngem -

bang kan kecakapan akademik, personal, sosial, dan wawasan kebangsaan.

Selain pengayaan yang berisi informasi, ada pula pengayaan yang berisi

kegiatan, baik individu maupun kelompok. Kegiatan ini dapat mendorong

siswa untuk belajar lebih jauh, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

Buku Pendidikan Kewarganegaraan ini didukung dan disusun sesuai

dengan perkembangan usia peserta didik. Uraian materi, penyajian bahasa

dan penggunaan istilah, soal latihan, dan kegiatan disajikan secara efektif,

sistematis, logis, runtut, dan seimbang. Agar penyajian tidak menjenuhkan

siswa, buku ini disertai gambar yang relevan dan mendukung materi.

Dengan demikian, buku

Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan

Berbangsa dan Bernegara

untuk Kelas VIII ini, benar-benar merupakan teman

baikmu dalam membentuk perilaku dan kepribadian. Jadikanlah buku

ini sebagai sahabat yang dapat membantumu belajar dalam menghadapi

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Bandung, Agustus 2007

Penerbit

Kata Pengantar

v

vi

Kata Sambutan ................................................................................................................

....... iii

Petunjuk Penggunaan Buku .................................................................................................... iv

Kata Pengantar ................................................................................................................

........ v

Daftar Isi

Bab 1 Nilai-Nilai Pancasila ........................ 1

Peta Konsep .................................................. 2

A.

Pancasila sebagai Dasar Negara

dan Ideologi Negara .......................... 3

B.

Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar

Negara dan Ideologi Negara .............. 7

C.

Sikap Positif terhadap Pancasila

dalam Kehidupan Berbangsa

dan Bernegara ................................... 16

D.

Sikap Positif terhadap Pancasila

dalam Kehidupan Bermasyarakat ...... 18

Ringkasan .................................................... 20

Evaluasi Bab 1 .............................................. 21

Bab 2 Konstitusi yang Pernah Digunakan

di

Indonesia .................................... 23

Peta Konsep .................................................. 24

A.

Berbagai Konstitusi yang Pernah

Berlaku di Indonesia ......................... 25

B. Penyimpangan-Penyimpangan

terhadap Konstitusi yang Berlaku

di Indonesia ..................................... 32

C. Menunjukkan Hasil-Hasil

Amandemen UUD 1945 .................. 37

D.

Sikap Positif terhadap Pelaksanaan

UUD 1945 Hasil Amandemen ......... 41

Ringkasan .................................................... 42

Evaluasi Bab 2 .............................................. 43

vii

Bab 3 Perundang-undangan Nasional ....... 45

Peta Konsep .................................................. 46

A.

Tata Urutan Peraturan Perundang-

undangan Nasional ........................... 47

B.

Proses Pembuatan Peraturan

Perundang-undangan Nasional ......... 50

C. Menaati Perundang-undangan

Nasional ............................................ 53

D.

Kasus dan Upaya Pemberantasan

Korupsi di Indonesia ......................... 56

E.

Pengertian Antikorupsi dan Instrumen

(Hukum dan Kelembagaan)

Antikorupsi di Indonesia ................... 59

Ringkasan .................................................... 63

Evaluasi Bab 3 .............................................. 64

Evaluasi Semester 1 ................................... 67

P

ortofolio ................................................... 70

Bab 4 Pelaksanaan Demokrasi ................... 71

Peta Konsep .................................................. 72

A.

Pengertian dan Hakikat Demokrasi ... 73

B.

Pentingnya Kehidupan Demokratis

dalam Bermasyarakat, Berbangsa,

dan Bernegara ................................... 76

C.

Sikap Positif terhadap Pelaksanaan

Demokrasi dalam Berbagai

Kehidupan ........................................ 84

Ringkasan .................................................... 87

Evaluasi Bab 4 .............................................. 88

Bab 5 Kedaulatan Rakyat

dan S

istem Politik ........................... 91

Peta Konsep .................................................. 92

A.

Makna Kedaulatan Rakyat ............... 93

B.

Sistem Pemerintahan Indonesia

dan Peran Lembaga Negara sebagai

Pelaksanaan Kedaulatan Rakyat ........ 95

C.

Sikap Positif terhadap Kedaulatan

Rakyat dan Sistem Pemerintahan

Indonesia .......................................... 103

Ringkasan .................................................... 104

Evaluasi Bab 5 ............................................. 105

Evaluasi Semester 2 ................................... 108

P

ortofolio ................................................... 111

Evaluasi Akhir Tahun ................................. 112

Kamus PKn ............................................... 119

Daftar Pustaka .......................................... 120

Indeks ....................................................... 121

viii

1

Nilai-Nilai Pancasila

Bab

1

Sumber:

30 Tahun Indonesia Merdeka

, 1977

Di Kelas VII kamu tentunya telah mempelajari peraturan dan

norma yang berlaku di Indonesia berdasarkan Pancasila. Pada bab ini,

akan dibahas nilai-nilai Pancasila yang mendasari berbagai peraturan

dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-nilai Pancasila merupakan warisan dari para pendahulu kita

yang telah dirumuskan dalam sila–sila Pancasila. Nilai-nilai tersebut

sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia

melaksanakan nilai-nilai Pancasila sejak zaman kerajaan, tetapi saat

itu belum diberi nama dengan sebutan nilai-nilai Pancasila. Tahukah

kamu, apa nilai-nilai Pancasila tersebut? Bagaimana menerapkan dan

menampilkan nilai-nilai Pancasila? Apakah kamu sudah menampilkan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupanmu? Sikap-sikap apakah yang

sesuai dengan Pancasila? Dalam bab ini, kamu akan menemukan

jawabannya. Hal-hal inilah yang akan kita kaji pada bab pertama ini.

Namun, sebelumnya perhatikanlah peta konsep berikut ini.

Kata Kunci

Ideologi, Pancasila, Nilai, Dasar Negara, dan Sikap Positif

Manfaat yang kamu peroleh setelah mempelajari bab ini

Kamu mampu menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

A. Pancasila sebagai

Dasar Negara

dan Ideologi Negara

B. Nilai-Nilai Pancasila

sebagai Dasar Negara

dan Ideologi Negara

C. Sikap Positif

terhadap Pancasila

dalam Kehidupan

Berbangsa dan

Bernegara

D. Sikap Positif

terhadap Pancasila

dalam Kehidupan

Bermasyarakat

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

2

Peta Konsep

Nilai

Pancasila

Ideologi

berisi

1. Prinsip-prinsip hidup berbangsa dan bernegara

2. Dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

3. Memberikan arah dan tujuan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

Pancasila

berfungsi

1. Dasar negara

3. Kepribadian bangsa

2. Pandangan hidup

5. Cita-cita dan tujuan

bangsa

4. Perjanjian luhur

3. Menjaga ketertiban lingkungan

2. Bergotong royong

5. Tidak bertindak sewenang-wenang

4. Musyawarah

1. Memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan

Sikap Positif

Nilai Pancasila

melalui

terdiri

atas

Nilai-Nilai Pancasila

3

A. Pancasila sebagai Dasar Negara

dan Ideologi Negara

1. Latar Belakang Perumusan Pancasila

Istilah Pancasila untuk pertama kali ditemukan dalam Buku

Sutasoma

karangan

Empu Tantular

. Buku tersebut ditulis pada zaman

Kerajaan Majapahit, yaitu pada abad XIV. Menurut Buku Sutasom

a

,

istilah Pancasila mempunyai dua pengertian. Pertama, berbatu sendi

yang lima. Kedua, pelaksanaan kesusilaan yang lima, yaitu:

a. dilarang melakukan kekerasan;

b. dilarang mencuri;

c. dilarang berjiwa dengki;

d. dilarang berbohong;

e. dilarang mabuk/minuman keras.

Buku Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular tersebut mem -

berikan gambaran tentang kehidupan rakyat Majapahit yang

hidup damai, tenteram, dan sejahtera. Kemakmuran Majapahit

dilukiskannya dengan istilah

gemah ripah loh jinawi tata tentrem

karta raharja

. Adapun kehidupan beragama digambarkan dengan

ungkapan

Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa

, yang

berarti “berbeda-beda tetapi satu, tidak ada kebenaran yang tercerai-

berai.” Dalam sejarah kerajaan Majapahit juga dikisahkan tentang

keberhasilan Maha Patih

Gajah Mada

dalam mewujudkan

Sumpah

Palapa

, yakni dapat mempersatukan seluruh wilayah Nusantara di

bawah pemerintahan Kerajaan Majapahit.

Semua gambaran tersebut

menunjukkan bahwa kehidupan bangsa

Indonesia pada masa kerajaan Majapahit telah dilandasi dan dijiwai oleh

nilai-nilai moral Pancasila, yakni persatuan dan kesatuan bangsa telah

terbina, rakyatnya telah hidup tenteram, dan kehidupan antara umat

beragama terjalin secara rukun dan berdampingan. Benih-benih

kehidupan yang dilandasi oleh nilai-nilai moral Pancasila itulah yang

kemudian dijadikan sumber pemikiran dalam merumuskan dasar

negara Indonesia. Perumusan dasar negara Indonesia dilakukan

melalui sidang BPUPKI yang berlangsung antara 29 Mei 1945 sampai

dengan 1 Juni 1945.

Pada sidang BPUPKI yang berlangsung pada 29 Mei 1945,

Mohammad Yamin

mendapat kesempatan pertama untuk menyam-

paikan pidatonya yang berisikan lima asas dasar negara Indonesia

Merdeka, yaitu sebagai berikut.

a. Peri Kebangsaan

b. Peri Kemanusiaan

c. Peri Ketuhanan

d. Peri Kerakyatan

e. Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato, Mohammad Yamin

menyampaikan usul

tertulis mengenai rancangan UUD Republik Indonesia yang di

dalamnya tercantum rumusan lima asas dasar negara Republik

Indonesia, yang rumusannya sebagai berikut.

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kebangsaan Persatuan Indonesia

Setiap 1 Juni diperingati hari lahir

Pancasila dan setiap 1 Oktober

diperingati Kesaktian Pancasila.

Tahukah kamu sejarah kedua tanggal

bersejarah tersebut?

Cakrawala

Sumber

: 30 Tahun Indonesia Merdeka, 1977

Sidang BPUPKI merupakan

persidangan untuk merumuskan

dasar-dasar negara.

Gambar 1.1

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

4

c. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada sidang BPUPKI yang diselenggarakan pada 31 Mei 1945,

Prof. Dr. Mr. Supomo

memperoleh kesempatan untuk menyampai-

kan buah pikirannya tentang dasar-dasar negara Indonesia, yang

rumusannya sebagai berikut.

a. Persatuan

b. Kekeluargaan

c. Keseimbangan lahir dan batin

d. Musyawarah

e. Keadilan rakyat

Pada 1 Juni 1945,

Ir. Soekarno

mendapat kesempatan untuk

menyampaikan pidatonya tentang dasar-dasar negara Indonesia

merdeka, yang rumusannya sebagai berikut.

a. Kebangsaan Indonesia

b. Internasionalisme atau perikemanusiaan

c. Mufakat atau demokrasi

d. Kesejahteraan sosial

e. Ketuhanan Yang Maha Esa

Usulan Ir. Soekarno itu diberi nama Pancasila, atas usul seorang

ahli bahasa. Tanggal 1 Juni 1945

disebut sebagai hari lahirnya istilah

Pancasila. Beberapa usulan tersebut kemudian ditampung dan dibahas

lagi oleh panitia kecil yang dibentuk oleh BPUPKI. Panitia kecil ini

disebut

Panitia Sembilan

. Selanjutnya, pada 22 Juni 1945, Panitia

Sembilan berhasil meru muskan naskah Rancangan Pembukaan UUD

yang dikenal sebagai Piagam Jakarta (

Djakarta Charter

). Dalam

piagam itu tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut.

a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi

pemeluk-pemeluknya

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab

c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusya waratan/perwakilan

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, keesokan

harinya, yaitu pada 18 Agustus 1945 PPKI (sebagai pengganti BPUPKI)

mengadakan sidang. Salah satu putusan yang diambil adalah penyem-

purnaan rumusan sila pertama dari Pancasila yang tercantum dalam

Pembukaan UUD 1945. Dalam sidang tersebut,

Drs. Mohammad Hatta

mengusulkan pengubahan kata-kata setelah ketuhanan, yang semula

“dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”

diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa.” Mohammad Hatta

mengusulkan perubahan tersebut karena ada desakan dari tokoh-tokoh

Indonesia Timur yang keberatan dengan rumusan yang ada pada Piagam

Jakarta. Mereka mengancam akan mengundurkan diri dari negara RI dan

membentuk negara jika rumusan tersebut tidak diubah.

Kata Penting

t #161,*

t #IJOOFLB5VOHHBM*LB 5BO 

Hana Dharma Mangrwa

t

Djakarta Charter

t )BSJ-BIJS1BODBTJMB +VOJ

1945)

t 1FNCVLBBO66%

Nilai-Nilai Pancasila

5

Perubahan tersebut disetujui oleh semua peserta sidang dengan per-

timbangan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan

seluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian, rumusan Pancasila yang

tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut.

“...maka disusunlah Kemerdekaan Bangsa Indonesia itu dalam suatu

Undang-undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Indonesia, yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan

kepada Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,

Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan

mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”

Untuk menghindari terjadinya keragaman, baik dalam rumusan,

pembacaan maupun dalam pengucapan sila-sila dalam Pancasila,

Presiden Soeharto

mengeluarkan Instruksi Presiden No. 12 Tahun 1968

tentang urutan Pancasila sebagai Dasar Negara sebagai berikut.

a. Ketuhanan yang Maha Esa

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab

c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

per musyawaratan/perwakilan

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

%JTLVTJLBOCFSTBNBBOHHPUBLFMPNQPLNV BQBTBKBLBIZBOHEBQBUEJBUVS

PMFI1BODBTJMBTFCBHBJEBTBSOFHBSB 5VMJTKBXBCBONVEBMBNCVLVUVHBT 

LFNVEJBOMBQPSLBOIBTJMOZBLFQBEBHVSVNV

Kegiatan Kelompok 1.1

2. Hakikat Pancasila

Bicara tentang hakikat sesuatu berarti membicarakan hal-hal

yang hakiki atau mendasar. Demikian juga halnya dengan upaya

memahami hakikat Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Berdasarkan catatan sejarah, tujuan bangsa Indonesia

merumuskan Pancasila adalah untuk menjadi Dasar Negara Republik

Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila digali dari falsafah dan

pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pada hakikatnya

Pancasila mempunyai dua pengertian pokok, yaitu sebagai dasar

negara dan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Oleh karena

Pancasila memiliki keluasan arti filosofis maka dari dua pengertian

pokok tersebut dapat dikembangkan beberapa pengertian, antara

lain sebagai berikut.

a. Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila bukan lahir secara mendadak pada 1945, melainkan

melalui pr

oses yang panjang yang didasari oleh sejarah perjuangan

bangsa Indonesia serta melihat pengalaman bangsa-bangsa lain. Akan

tetapi, Pancasila tetap berakar pada kepribadian dan gagasan bangsa

Indonesia sendiri.

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia atau disebut juga

dengan dasar falsafah negara atau ideologi negara, menunjukkan bahwa

Pancasila digunakan sebagai dasar dalam mengatur pemerintahan negara

dan penyelenggaraan negara.

Kemukakanlah pendapatmu tentang

IBLJLBU1BODBTJMBZBOHLBNVQBIBNJ

Tulis dalam buku tugasmu dan

MBQPSLBOIBTJMOZBLFQBEBHVSVNV

Bagaimana

Pendapatmu?

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

6

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara, sebagaimana yang

tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber tertib

hukum tertinggi yang mengatur kehidupan negara dan masyarakat.

Hal ini mengandung makna bahwa Pancasila sebagai kaidah dasar

negara bersifat mengikat dan memaksa. Maksudnya, Pancasila mengikat

dan memaksa segala sesuatu yang berada di dalam wilayah kekuasaan

hukum negara Republik Indonesia agar setia melak sanakan, mewaris-

kan, mengembangkan, dan melestarikan nilai-nilai Pancasila. Jadi,

semua warga negara, penye lenggara negara, dan segala macam peraturan

perundang-undangan yang ada harus bersumber dan sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, jelaslah bahwa kedudukan

Pancasila adalah sebagai Dasar Negara Republik Indonesia yang

mempunyai fungsi pokok sebagai ideologi negara.

Adapun pokok kaidah negara yang fundamental atau mendasar

adalah Pembukaan UUD 1945, di dalamnya terdapat Pancasila. Itulah

sebabnya seluruh isi UUD 1945

dan berbagai peraturan perundang-

undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia semuanya

bersumber dan merupakan penjabaran dari sila-sila Pancasila

sebagai pokok kaidah negara Indonesia yang fundamental. Bahkan,

pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia pada

hakikatnya merupakan penjabaran dari nilai-nilai Pancasila.

b. Pancasila sebagai Pandangan Hidup

Fungsi pokok Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

I

ndonesia adalah sebagai pegangan hidup, pedoman hidup, dan

petunjuk arah bagi semua kegiatan hidup dan penghidupan bangsa

Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan bangsa

Indonesia. Hal ini berarti semua sikap dan perilaku setiap manusia

Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran pengamalan sila-

sila Pancasila.

Hakikat Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

adalah semua sila dalam Pancasila merupakan pencerminan atau

gambaran dari sikap dan cara pandang manusia Indonesia terhadap

keagamaan (Ketuhanan Yang Maha Esa), terhadap sesama manusia

(Kemanusiaan yang adil dan beradab), terhadap bangsa dan negaranya

(Persatuan Indonesia), terhadap pemerintahan demokrasi (Kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan), dan terhadap kepentingan bersama (Keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia).

c. Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Kepribadian, artinya gambaran tentang sikap dan perilaku

atau amal perbuatan manusia. P

ancasila sebagai kepribadian bangsa

Indonesia, berarti Pancasila merupakan gambaran tertulis dari pola

sikap dan perilaku, atau gambaran tentang pola amal perbuatan

bangsa Indonesia yang khas yang membedakannya dengan bangsa-

bangsa lain. Ciri-ciri khas kepribadian bangsa Indonesia tercermin

dalam sila-sila Pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa

yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan

beradab, berjiwa persatuan dan kesatuan bangsa, berjiwa musyawarah

mufakat untuk mencapai hikmat kebijaksanaan, dan bercita-cita

mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kata Penting

t %BTBS/FHBSB

t 1BOEBOHBO)JEVQ

t ,FQSJCBEJBO#BOHTB*OEPOFTJB

Nilai-Nilai Pancasila

7

E 1BODBTJMBTFCBHBJ1FSKBOKJBO-VIVS#BOHTB*OEPOFTJB

Istilah “Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia”

ini muncul dalam pidato kenegaraan P

residen Soekarno di depan

sidang Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) pada

16 Agustus 1967. Pancasila dinyatakan sebagai perjanjian luhur

seluruh rakyat Indonesia, yang berarti Pancasila harus dibela untuk

selama-lamanya. Perjanjian luhur yang dimaksud telah dilakukan pada

18 Agustus 1945, yakni pada saat Panitia Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (PPKI) (sebagai wakil seluruh rakyat Indonesia) menetapkan

dasar negara Pancasila secara konstitusional dalam Pembukaan UUD

1945.

e. Pancasila sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Dasar negara Pancasila yang dirumuskan dan terkandung dalam

P

embukaan UUD 1945, juga memuat cita-cita dan tujuan nasional.

Cita-cita dan tujuan nasional itu kemudian dijabarkan dalam tujuan

pem bangunan nasional.

Gambaran tentang Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa

Indonesia

tampak dalam rincian dan tujuan bangsa dan negara

Indonesia dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, yaitu:

a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia;

b. memajukan kesejahteraan umum;

c. mencerdaskan kehidupan bangsa;

d. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemer-

dekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Kegiatan Mandiri 1.1

.FOVSVU QFOEBQBUNV  BQBLBI OJMBJOJMBJ 1BODBTJMB UFMBI EJMBLTBO

BLBO

dengan baik dalam kehidupan sehari-hari? Tulis jawabanmu dalam buku

UVHBT LFNVEJBOMBQPSLBOIBTJMOZBLFQBEBHVSVNV

Kemukakanlah pendapatmu tentang

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan

CBOHTB*OEPOFTJBZBOHLBNVQBIBNJ

Tulis dalam buku tugasmu dan

MBQPSLBOIBTJMOZBLFQBEBHVSVNV

Bagaimana

Pendapatmu?

B. Nilai-Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara

dan Ideologi Negara

1. Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila dalam kedudukannya sering disebut sebagai Dasar

Filsafat atau Dasar Falsafah Negara. Dalam pengertian ini, Pancasila

merupakan suatu dasar nilai-nilai atau norma untuk mengatur

pemerintahan negara. Dengan kata lain, Pancasila merupakan suatu

dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara. Dengan demikian,

seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, terutama segala

perundang-undangan termasuk proses reformasi segala bidang dewasa

ini, dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, Pancasila

merupakan sumber hukum dasar nasional. Dalam hal ini, Pancasila

merupakan sumber kaidah hukum negara yang secara konstitusional

mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya,

yaitu rakyat, wilayah, serta pemerintahan negara.

Sumber

: Tempo, 5—11 Desember 2005

Memberikan kesempatan pendidikan

bagi setiap warga negara merupakan

perwujudan dari Pembukaan

66%BMJOFBLFFNQBU ZBJUV

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Gambar 1.2

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

8

Pancasila sebagai dasar negara merupakan suatu asas kerohanian

yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum sehingga

merupakan suatu sumber nilai norma serta kaidah, baik moral maupun

hukum negara, dan menguasai hukum dasar, baik yang tertulis

(Undang-Undang Dasar) maupun yang tidak tertulis (konvensi).

Dalam kedudukannya sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai

kekuatan mengikat secara hukum. Oleh karena itu, Pancasila sebagai

dasar negara memiliki arti penting dalam mengatur pemerintahan

negara. Artinya, seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan negara

terutama peraturan perundang-undangan merupakan penjabaran

dari nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, dasar negara juga

merupakan penjabaran nilai-nilai filosofis suatu bangsa. Nilai-nilai

filosofis tersebut, di antaranya musyawarah mufakat, percaya kepada

Tuhan YME,

persamaan derajat, dan rela berkorban.

Pancasila sebagai sumber hukum atau sebagai sumber tertib

hukum Indonesia tercantum dalam ketentuan tertinggi, yaitu Pem-

bukaan UUD 1945. Kemudian, dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-

pokok pikiran yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945 yaitu

hal-hal yang menjiwai proses penyusunan UUD 1945 serta hukum

positif lainnya. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tersebut

dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber tertib hukum

Indonesia yang dijelmakan lebih lanjut ke dalam empat pokok

pikiran dalam Pembukaan UUD 1945.

b. Meliputi suasana kebatinan dari Undang-Undang Dasar 1945,

yaitu hal-hal yang menjiwai pada waktu proses penyusunan

Undang-Undang Dasar 1945. Artinya nilai-nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan tercermin

dalam pasal-pasal.

c. Mewujudkan cita-cita hukum dari hukum dasar negara (baik

hukum tertulis maupun hukum tidak tertulis).

d. Mengandung norma yang mengharuskan Undang-Undang Dasar

mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain

penyelenggara negara (termasuk para penyelenggara partai dan

golongan fungsional) memegang teguh cita-cita moral rakyat

yang luhur. Hal ini sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran

keempat yang bunyinya sebagai berikut: “...

Negara berdasarkan

atas Ketuhanan Yang Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang

adil dan beradab

.

e. Merupakan sumber semangat bagi Undang-Undang Dasar 1945, bagi

penye lenggara negara dan para pelaksana pemerintahan. Hal ini dapat

dipahami karena penting bagi pelaksanaan atau penyelenggaraan negara.

Oleh karena itu, masyarakat dan negara Indonesia senantiasa tumbuh

dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan dinamika

masyarakat. Dengan semangat yang bersumber pada asas kerohanian

negara sebagai pandangan hidup bangsa, dinamika masyarakat dan

negara akan tetap diliputi dan diarahkan asas kerohanian negara.

Dasar formal kedudukan Pancasila sebagai dasar negara Repubik

Indonesia tersimpul dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat

yang bunyi nya sebagai berikut:

Diskusikan dengan anggota

kelompokmu mengenai makna

suasana kebatinan dalam proses

QFOZVTVOBO6OEBOH6OEBOH%BTBS

1945 . Tulis jawabanmu dalam buku

UVHBT LFNVEJBOMBQPSLBOLFQBEB

gurumu.

Mari, Berdiskusi

Sumber

: www.wikipedia.com

(BSVEB1BODBTJMBNFSVQBLBOMBNCBOH

OFHBSB*OEPOFTJB,FMJNBHBNCBSZBOH

UFSEBQBUQBEBQFSJTBJNFMBNCBOHLBO

sila-sila dalam Pancasila.

Gambar 1.3

Nilai-Nilai Pancasila

9

“...maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam

suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam

suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat,

dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan

yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin

oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.”

Kemukakanlah pendapatmu apa yang

NFOKBEJBMBTBOCBIXBTVBUVOFHBSB

harus memiliki ideologi. Tulis dalam

CVLVUVHBTNVEBOMBQPSLBOIBTJMOZB

kepada gurumu.

Bagaimana

Pendapatmu?

Pengertian kata”...dengan berdasar kepada ....” hal ini secara

yuridis memiliki makna sebagai dasar negara. Walaupun dalam

kalimat terakhir Pembukaan UUD 1945 tidak tercantum kata

“Pancasila” secara tersurat, namun anak kalimat”...dengan berdasar

kepada ....” ini memiliki makna dasar negara adalah Pancasila. Hal ini

didasarkan atas sejarah sebagaimana ditentukan oleh BPUPKI bahwa

dasar negara Indonesia itu disebut dengan istilah Pancasila.

2. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Istilah ideologi merupakan gabungan dari dua kata, yaitu “

idea

dan “

logos

” yang berasal dari bahasa Yunani.

Idea

berarti ide atau

gagasan, dan

logos

berarti ilmu. Secara sederhana, ideologi dapat

diartikan pengetahuan tentang ide-ide, keyakinan, atau gagasan.

Adapun pengertian ideologi secara lebih luas adalah seperangkat

prinsip yang dijadikan dasar untuk memberikan arah dan tujuan yang

ingin dicapai dalam melangsungkan dan mengembangkan kehidupan

nasional suatu bangsa dan negara.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam konsep ideologi terkandung hal-hal sebagai berikut:

a. berisi prinsip-prinsip hidup berbangsa dan bernegara;

b. menjadi dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara;

c. memberikan arah dan tujuan dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Ideologi bagi suatu bangsa dan negara adalah wawasan, pandangan

hidup, atau falsafah kebangsaan dan kenegaraannya. Oleh karena itu,

di dalam perkembangannya setiap bangsa memerlukan ideologi untuk

dapat berdiri dengan kokoh dan mengetahui dengan jelas arah dan

tujuan yang ingin dicapai. Dengan ideologi inilah suatu bangsa akan

memandang segala macam persoalan yang akan dihadapinya dan

sekaligus meme cahkannya secara tepat. Tanpa ideologi suatu bangsa

tidak dapat menentukan arah dalam menghadapi segala macam

persoalan besar yang timbul, baik persoalan yang berkaitan dengan

kehidupan kemasyarakatan, maupun persoalan besar umat manusia

sehubungan dengan adanya pergaulan internasional.

Dengan ideologi, suatu bangsa akan memiliki pegangan dan

pedoman bagaimana mengenal dan memecahkan masalah-masalah

dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan

keamanan yang timbul dalam kehidupan masyarakat yang semakin

maju. Dengan berpedoman pada ideologi, suatu bangsa memiliki

pola dalam menyelenggarakan program pembangunan.

Diskusikan dengan anggota

kelompokmu mengenai ideologi

merupakan hal penting bagi suatu

negara. Kemudian kumpulkanlah

IBTJMOZBQBEBHVSVNV

Mari, Berdiskusi

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

10

Dalam suatu ideologi, terkandung konsepsi dasar mengenai

kehidupan yang dicita-citakan, dasar pikiran yang terdalam, serta

gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Pada dasar-

nya, ideologi suatu bangsa adalah pelaksanaan dari nilai-nilai yang

dimiliki dan diyakini kebenarannya sehingga menimbulkan tekad

untuk mewujudkannya.

Ideologi suatu bangsa pada umumnya bersumber pada budaya dan

pengalaman sejarah masyarakat yang menciptakan ideologi tersebut.

Ideologi bangsa dinyatakan oleh para pendiri bangsa (

founding

father

) suatu negara dan harus diwariskan kepada generasi penerus

secara terus-menerus sehingga menjadi sikap hidup bagi masyarakat

pendukungnya. Salah satu bentuk ideologi yang dianut oleh suatu

bangsa di antaranya adalah ideologi sosialisme. Menurut ideologi ini

untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera maka hak milik pribadi

dan negara menjadi milik bersama. Selain ideologi sosialisme, ada juga

ideologi liberalisme. Ideologi liberalisme menyatakan bahwa untuk

menciptakan kesejahteraan masyarakat, maka setiap individu bebas

memiliki apapun. Hak milik pribadinya bukan untuk kepentingan

bersama, tetapi untuk kepentingan pribadi.

Diskusikan bersama anggota kelompokmu.

Apakah ideologi liberalisme

DPDPLEJUFSBQLBOEJ*OEPOFTJBZBOHCFSBTBTLBO1BODBTJMB ,FNVLBLBOEBO

QSFTFOUBTJLBOKBXBCBOOZBEJEFQBOLFMBTEFOHBOCJNCJOHBOHVSVNV5VMJT

KBXBCBONVEBMBNCVLVUVHBT LFNVEJBOMBQPSLBOLFQBEBHVSVNV

Kegiatan Kelompok 1.2

Pemahaman secara benar konsep ideologi tersebut diharapkan

dapat mendorong seseorang untuk mengkaji secara utuh makna

ideologi terbuka. Dalam berbagai kepustakaan ditemukan berbagai

rumusan tentang apakah ideologi itu sebenarnya, apa fungsi perannya,

serta bagaimana kedudukannya dalam mempertahankan keberadaan

sebuah bangsa. Rumusan tentang konsep ideologi tersebut sudah

tentu sangat beraneka ragam atau bervariasi, baik secara susunan

maupun materi muatan dalam pengertian/rumusan tersebut. Tentu

saja hal ini tidak perlu dipermasalahkan karena sekalipun pengertian

ideologi tersebut bervariasi, namun jika dicermati secara mendalam

sesungguh nya terkandung inti-inti kesamaan.

Selain itu, pandangan tentang makna ideologi merupakan suatu

pandangan tentang sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam.

Dalam hal ini ideologi mengatur tentang bagaimana sebaiknya sistem

secara moral dianggap benar dan adil sehingga dapat mengatur

tingkah laku dalam berbagai segi kehidupan.

Untuk melengkapi pengertian ideologi, selanjutnya dikemukakan

pandangan-pandangan yang lainnya.

Moerdiono,

yang meninjau

ideologi secara harfiah sebagai “

a system of ideas

,” artinya suatu rangkaian

ide yang terpadu menjadi satu. Dalam bidang politik, ideologi diartikan

secara khas, yakni seperangkat nilai yang terpadu, berkenaan dengan

hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Artinya, gagasan-

gagasan politik yang timbul dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara ditata secara sistematis menjadi satu kesatuan yang utuh.

Kemukakanlah pendapatmu

bagaimana kedudukan suatu ideologi

dalam mengatur tingkah laku. Tulis

dalam buku tugasmu dan laporkan

IBTJMOZBQBEBHVSVNV

Bagaimana

Pendapatmu?

Nilai-Nilai Pancasila

11

Pengertian tersebut tidak jauh berbeda dari pengertian ideologi

yang dikemukakan

Soerjanto Poespowardojo

, yaitu sebagai kompleks

pengetahuan dan nilai.

Berdasarkan rumusan-rumusan pengertian ideologi sebagaimana

diuraikan tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

a. Ideologi mengandung gagasan, keyakinan, atau nilai-nilai men-

dasar dan mendalam.

b. Gagasan, keyakinan, dan nilai-nilai tersebut tersusun secara siste matis

sehingga membentuk suatu kebulatan secara menyeluruh.

c. Ideologi ini akan mendasari kehidupan bersama bagi suatu

kelompok, golongan masyarakat, atau bangsa.

d. Nilai, gagasan, sikap dalam ideologi itu bersifat khas.

e. Jika tidak diwaspadai dapat mengarah menjadi beku, kaku, tak

berubah, dan tak berkembang.

Setelah mengetahui pengertian ideologi, pertanyaan selanjutnya

adalah apakah fungsi pokok ideologi tersebut bagi kehidupan

masyarakat, bangsa, dan negara?

Pada intinya, suatu ideologi mendasari kehidupan suatu kelom pok

masyarakat, bangsa, maupun suatu bangsa. Jadi, dengan ideologilah

kehidupan suatu kelompok, masyarakat, bangsa dan negara terarah,

terkendali sehingga mampu mewujudkan apa yang hendak dicapai

bersama dalam kehidupan bersama tersebut.

Soerjanto Poespowardojo

mengemukakan fungsi-fungsi dari

ideologi adalah sebagai berikut.

1) Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat

merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia

dan kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.

2) Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan

makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.

3) Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan begi

sese orang untuk melangkah dan bertindak.

4) Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.

5) Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang

untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

6) Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami,

mengha yati, serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan

orientasi dan norma-norma yang terkandung di dalamnya.

Dengan mendalami uraian tersebut, seseorang sudah memper-

oleh pemahaman tentang apakah ideologi itu serta apa dan bagaimana

fungsi pokoknya dalam kehidupan masyarakat.

Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila. Pancasila sebagai

suatu ideologi bangsa dan negara Indonesia pada hakikatnya bukan

hanya merupakan suatu hasil perenungan atau pemikiran seseorang

atau kelompok orang seperti ideologi-ideologi lain di dunia. Pancasila

diambil dari nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, nilai-nilai

kebudayaan, serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup

masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.

Unsur-unsur Pancasila tersebut kemudian diangkat dan

dirumuskan oleh para pendiri negara sehingga Pancasila berkedudukan

sebagai ideologi bangsa dan negara. Dengan demikian, Pancasila seba

gai

Kata Penting

t 4VNCFSUFSUJCIVLVN

t "MJOFBLFFNQBU1FNCVLBBO

UUD 1945

t ,POTFQ*EFPMPHJ

t 1FOHFSUJBO*EFPMPHJ

t 'VOHTJ*EFPMPHJ

t *EFPMPHJ1BODBTJMB

Diskusikan dengan anggota

kelompokmu mengenai makna

JEFPMPHJZBOHNFOHBUVSUJOHLBI

laku dalam kehidupan sehari-hari.

5VMJTKBXBCBONVEBMBNCVLVUVHBT 

kemudian laporkan kepada gurumu.

Mari, Berdiskusi

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

12

ideologi bangsa dan negara Indonesia berakar pada pandangan hidup

dan budaya bangsa dan bukannya mengangkat atau mengambil

ideologi dari negara lain. Selain itu, Pancasila bukan merupakan ide-

ide atau perenungan dari seseorang saja, yang hanya memperjuangkan

suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal

dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa. Dengan demikian, Pancasila

pada hakikatnya berlaku untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur

bangsa secara keseluruhan. Oleh karena itu, ciri khas Pancasila

memiliki kesesuaian dengan bangsa Indonesia.

Sebagai suatu ideologi bangsa dan negara maka Pancasila pada

hakikatnya bukan hanya merupakan suatu hasil perenungan atau

pemikiran seseorang atau kelompok orang sebagaimana ideologi-

ideologi lain di dunia, namun Pancasila diangkat dari nilai-nilai adat

istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam

pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara.

Dengan kata lain, unsur-unsur yang merupakan materi Pancasila di-

angkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai

contoh kebiasaan bergotong-royong dan bermusyawarah adalah nilai-

nilai luhur budaya bangsa yang terdapat dalam Pancasila. Pancasila

sebagai ideologi berarti Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup

bagi bangsa Indonesia.

3. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sila-Sila Pancasila

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara

mengandung nilai-nilai yang dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-

nilai tersebut terdapat dalam sila-sila yang ada dalam Pancasila.

a. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama, yakni “Ketuhanan yang Maha Esa” mengandung

penger

tian bahwa bangsa Indonesia mempunyai kebebasan untuk

meng anut agama dan menjalankan ibadah yang sesuai dengan ajaran

agamanya. Sila pertama ini juga mengajak manusia Indonesia untuk

mewujudkan kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang antarsesama

manusia Indonesia, antarbangsa, maupun dengan makhluk ciptaan

Tuhan yang lainnya. Dengan demikian, di dalam jiwa bangsa Indonesia

akan timbul rasa saling menyayangi, saling menghargai, dan saling

meng a yomi.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila pertama antara

lain sebagai berikut.

1) Keyakinan terhadap adanya Tuhan yang Maha Esa dengan sifat-

sifatnya yang Mahasempurna.

2) Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan cara

menjalankan semua perintah-Nya, dan sekaligus menjauhi segala

larangan-Nya.

3) Saling menghormati dan toleransi antara pemeluk agama yang

berbeda-beda.

4) Kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan

kepercayaannya.

Soekarno

JBMBIPSBOHZBOHLBMJ

pertama memperkenalkan Pancasila

pada dunia internasional melaui

QJEBUPOZBEBMBN4JEBOH6NVN1##

di New York.

Sumber

:

www. wikipedia. com

Figur

Nilai-Nilai Pancasila

13

C 4JMB,FEVB,FNBOVTJBBOZBOH"EJMEBO#FSBEBC

Sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”

mengandung penger

tian bahwa bangsa Indonesia diakui dan diper-

lakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya selaku makhluk

ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang sama derajatnya, sama hak

dan kewajibannya, tanpa membeda-bedakan agama, suku ras, dan

keturunan.

Dengan demikian, pada sila “Kemanusiaan yang adil dan

beradab” terkandung nilai-nilai sebagai berikut.

1) Pengakuan terhadap adanya harkat dan martabat manusia.

2) Pengakuan terhadap keberadaan manusia sebagai makhluk yang

paling mulia diciptakan Tuhan.

3) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan harus mendapat

perlakuan yang adil terhadap sesama manusia.

4) Mengembangkan sikap tenggang rasa agar tidak berbuat semena-

mena terhadap orang lain.

c. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Makna “Persatuan Indonesia” dalam sila ketiga Pancasila adalah

suatu wujud kebulatan yang utuh dari berbagai aspek kehidupan, yang

meliputi ideologi, politik, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan

yang semuanya terwujud dalam suatu wadah, yaitu Indonesia.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila ketiga, antara lain

sebagai berikut.

1) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan

bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2) Memiliki rasa cinta tanah air dan bangsa serta rela berkorban

untuk kepentingan bangsa dan negara.

3) Pengakuan terhadap keragaman suku bangsa dan budaya bangsa

dan sekaligus mendorong ke arah pembinaan persatuan dan

kesatuan bangsa.

E 4JMB,FFNQBU,FSBLZBUBOZBOH%JQJNQJOPMFI)JLNBU

,

FCJKBLTBOBBOEBMBN1FSNVTZBXBSBUBO1FSXBLJMBO

Setiap orang Indonesia sebagai warga masyarakat, bangsa, dan

negara I

ndonesia mempunyai hak, kewajiban, dan kedudukan yang

sama dalam pemerintahan. Oleh karena itu, setiap kegiatan peng ambilan

keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu selalu

mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat. Musyawarah untuk

mencapai mufakat tersebut dilakukan dengan semangat kekeluargaan

sebagai ciri khas kepribadian bangsa Indonesia.

Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam sila keempat, antara

lain sebagai berikut.

1) Kedaulatan negara ada di tangan rakyat.

2) Manusia Indonesia sebagai warga masyarakat dan warga negara

mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

3) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat

kekeluargaan.

Diskusikan dengan anggota

kelompokmu mengenai nilai-nilai

ZBOHUFSLBOEVOHEBMBN1BODBTJMB

,FNVEJBOLVNQVMLBOMBIIBTJMOZB

kepada gurumu.

Mari, Berdiskusi

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

14

4) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat daripada

kepentingan pribadi atau golongan.

5) Mengutamakan musyawarah dalam setiap pengambil keputusan.

F 4JMB,FMJNB,FBEJMBO4PTJBMCBHJ4FMVSVI3BLZBU*OEPOFTJB

Keadilan merupakan salah satu tujuan negara republik Indonesia

selaku negara hukum. P

enegakan keadilan akan membuat kehidupan

manusia Indonesia, baik selaku pribadi, selaku anggota masyarakat,

maupun selaku warga negara menjadi aman, tenteram, dan sejahtera.

Upaya untuk mencapai ke arah itu memerlukan nilai keselarasan,

keserasian, dan keseimbangan, yang menyangkut hak dan kewajiban

yang dimiliki oleh seluruh warga negara Indonesia tanpa membedakan

agama, suku, bahasa, dan status sosial ekonominya. Setiap warga

negara Indonesia harus diperlakukan adil sesuai dengan hak dan

kewajibannya sebagai warga negara.

Adapun nilai-nilai yang tercermin dalam sila kelima, antara lain

sebagai berikut.

1) Mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara, terutama meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi,

sosial, kebudayaan, dan pertahanan keamanan nasional.

2) Keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati

hak-hak orang lain.

3) Bersikap adil dan suka memberi pertolongan kepada orang lain.

4) Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang terpuji yang senantiasa

mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-

royongan.

5) Cinta akan kemajuan dan pembangunan bangsa, baik material

maupun spiritual.

Sumber

:

Forum Keadilan No.14

, 8 Juli 2001

,FNVLBLBOMBIQFOEBQBUNV BQBLBI

nilai-nilai Pancasila telah diterapkan

dalam kehidupanmu?

#FSJLBODPOUPIOZB5VMJTEBMBNCVLV

UVHBTNVEBOMBQPSLBOIBTJMOZB

kepada gurumu.

Bagaimana

Pendapatmu?

Mengantre merupakan pencerminan

perilaku sesuai hak dan kewajiban.

Gambar 1.4

Pancasila merupakan sumber nilai dalam kehidupan bermasyar-

akat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai apa sajakah yang terkandung

dalam Pancasila sehingga Pancasila merupakan sumber nilai? D

alam

kaitan ini,

Dardji Darmodihardjo

mengatakan bahwa Pancasila

Nilai-Nilai Pancasila

15

tergolong nilai kerohanian, tetapi nilai kerohanian yang mengakui

nilai material dan nilai vital. Nilai

material

adalah segala sesuatu yang

berguna bagi unsur jasmani manusia. Adapun nilai

vital

adalah segala

sesuatu yang berguna untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.

Dalam Pancasila, terkandung nilai-nilai yang lengkap dan har-

monis, baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran/kenyataan, nilai

estetis, nilai etis atau moral maupun nilai religius, yang ter cermin

dalam sila-sila Pancasila yang bersifat sistematis-hierarkis. Nilai-nilai

Pancasila mempunyai sifat objektif, subjektif, dan kedua-duanya.

Sifat objektif karena sesuai dengan objeknya/kenyataannya dan

bersifat umum/universal. Adapun sifat subjektif karena sebagai hasil

pemikiran seluruh bangsa Indonesia.

Melihat fungsi dasar Pancasila

sebagai dasar negara, segala tindak

tanduk atau perbuatan semua warga negara harus mencer minkan nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan sumber

nilai yang menuntun sikap, perilaku atau perbuatan manusia Indonesia

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Diskusikan dengan anggota kel-

ompokmu mengenai fungsi dasar

negara. Kemudian kumpulkanlah

IBTJMOZBLFQBEBHVSVNV

Mari, Berdiskusi

%JTLVTJLBO CFSTBNB BOHHPUB LFMPNQPLNV  OJMBJOJMBJ NBOB TBKB EB

MBN

1BODBTJMB ZBOH CFMVN EJMBLTBOBLBO EBMBN LFIJEVQBO TFIBSJIBSJ 

5VMJT

KBXBCBONVEBMBNCVLVUVHBT LFNVEJBOMBQPSLBOLFQBEBHVSVNV

Kegiatan Kelompok 1.3

1. Keluarga

............................ ...........................

............................ ...........................

............................ ...........................

2. Sekolah

............................ ...........................

............................ ...........................

............................ ...........................

3. Masyarakat

............................ ...........................

............................ ...........................

............................ ...........................

4. Bangsa dan Negara

............................

...........................

............................ ...........................

............................ ...........................

Nilai–Nilai

Lingkungan

No.

Contohnya

Kegiatan Mandiri 1.2

4BMJOMBI LPMPN CFSJLVU EBMBN CVLV UVHBTNV ,FNVEJBO  CFSJMBI DPOUPI

penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan

LFMVBSHB  TFLPMBI  NBTZBSBLBU  EBO OFHBSB 5VMJT KBXBCBONV  LFNVEJBO

laporkan kepada gurumu.

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

16

C. Sikap Positif terhadap Pancasila dalam

Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Bangsa Indonesia sudah bertekad untuk melaksanakan nilai-nilai

Pancasila yang menjadi dasar negara dan ideologi negara. Tahukah

kamu hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh bangsa Indonesia

dalam menunjukkan sikap positif terhadap Pancasila?

Setiap warga negara harus dapat memegang peranan yang penting

dalam melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Di sinilah pentingnya

partisipasi masyarakat dalam melaksanakan nilai-nilai luhur Pancasila.

Adapun sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara dapat ditunjukkan dengan cara tidak melakukan pola

hidup yang berlebihan, menjunjung tinggi perdamaian, menghindari

budaya kekerasan, dan memiliki sikap terbuka serta menghindari

sikap kedaerahan yang berlebihan.

Inilah

contoh-contoh perilaku yang sesuai dengan sikap positif

terhadap Pancasila. Agar perilaku tersebut dapat dilaksanakan oleh

setiap warga masyarakat memerlukan kesadaran diri setiap warga

negara. Sudah tentu jenis kesadaran yang baik dalam hal ini adalah

kesadaran yang bersifat

autonomous

, yakni kesadaran yang muncul

dari dalam diri tanpa campur tangan dan tekanan dari pihak lain.

Beberapa contoh perilaku yang menunjukkan sikap positif

Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, di antaranya

sebagai berikut:

1. mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama

antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-

beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

2. tidak memaksakan kehendak atau pendapat kepada orang lain

dalam kegiatan bermusyawarah;

3. menjunjung tinggi hak asasi manusia dalam kehidupan keseharian;

4. menaati hukum yang berlaku dengan penuh kesadaran yang

tinggi;

5. tidak main hakim sendiri dalam menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi;

6. menghormati lembaga-lembaga negara seperti MPR, DPR,

DPD, presiden, MA, dan MK sebagai organisasi yang mengatur

kehidupan masyarakat;

7. tidak menerima secara mentah-mentah semua budaya asing yang

datang ke Indonesia.

8. tidak melakukan perbuatan yang anarkis, seperti merusak sarana

umum dan menghindari konflik antarsesama anggota masyarakat;

9. melakukan budaya kritik yang bersifat membangun kepada

pemerintah atau lembaga lainnya sesuai dengan prosedur dan

aturan yang berlaku;

10. ikut serta atau berpartisipasi dalam kegiatan pemilihan umum

secara rasional dan bertanggung jawab;

11. melakukan demonstrasi secara damai, rasional, bertanggung

jawab, serta memelihara ketertiban bersama.

Sumber

:

Fokus Media

, 2006

6OEBOH6OEBOH%BTBSZBOH

diamandemen.

Gambar 1.5

Kemukakanlah pendapatmu tentang

UJOEBLBOPSBOHPSBOHZBOHNFMBLVLBO

perbuatan anarkis atau pengrusakan

fasilitas umum. Tulis dalam buku

UVHBTNVEBOMBQPSLBOIBTJMOZB

kepada gurumu.

Bagaimana

Pendapatmu?

Nilai-Nilai Pancasila

17

Sumber

:

Tempo

, 9 Juli 2006

.FOZBNQBJLBOQFOEBQBUEFOHBODBSB

demonstrasi damai merupakan sikap

positif Pancasila.

Gambar 1.6

Bentuklah kelompok yang terdiri atas laki-laki dan perempuan

berjumlah enam orang. Kemudian simaklah secara bersama-sama

dengan saksama artikel berikut.

Ideologi Pancasila di Tengah Perubahan Dunia

Sejak berakhirnya Perang Dingin yang kental diwarnai persaingan

ideologi antara blok Barat yang mempromosikan libera lis me-

kapitalisme dan blok Timur yang mempromosikan komunisme-

sosialisme, tata pergaulan dunia mengalami perubahan-perubahan

yang mendasar. Beberapa kalangan mengatakan bahwa setelah

berakhirnya Perang Dingin yang ditandai dengan bubarnya negara Uni

Soviet dan runtuhnya tembok Berlin-di akhir dekade 1980-an- dunia

ini mengakhiri periode

Bipolar

(dua kutub) dan memasuki periode

multipolar

(banyak kutub).

Dapat disimpulkan bahwa era persaingan ideologis dalam

dimensi global telah berakhir. Saat orang kita belum dapat mem-

bayang kan bahwa dalam waktu dekat akan muncul kembali

per saing an ideologis yang keras yang meliputi seluruh wilayah

dunia ini. Dunia sekarang ini cenderung masuk kembali ke arah

persaingan antarbangsa dan negara, yang dimensi utamanya terletak

pada bidang ekonomi karena setiap negara sedang berjuang untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga bangsanya. Dalam era

yang seperti ini, kedudukan ideologi nasional suatu negara akan

berperan dalam mengembangkan kemampuan bersaing negara

yang bersangkutan dengan negara lainnya.

Pancasila sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai

ideologi nasional. Ia adalah cara pandang dan metode bagi seluruh

bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya, yaitu masyarakat

yang adil dan makmur. Pancasila adalah ideologi kebangsaan

karena ia digali dan dirumuskan untuk kepentingan membangun negara

Problem Solving

Pemecahan Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

18

bangsa Indonesia. Pancasila yang memberi pedoman dan pegangan

bagi tercapainya persatuan dan kesatuan di kalangan warga bangsa

dan membangun pertalian batin antara warga negara dengan

tanah airnya.

Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional

karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara

modern yang disepakati oleh para pendiri negara Republik

Indonesia dengan berdasarkan Pancasila. Dengan ideologi nasional

yang mantap seluruh dinamika sosial, budaya, dan politik dapat

diarahkan untuk menciptakan peluang positif bagi pertumbuhan

kesejahteraan bangsa.

Disarikan dari

:

Suara Pembaruan

, 2004

Diskusikan artikel tersebut dengan menjawab pertanyaan berikut.

Kemudian, prestasikan oleh kelompok belajarmu di depan kelas.

Hasilnya dikumpulkan kepada gurumu.

1. Bagaimana pendapatmu tentang artikel tersebut?

2. Bagaimana pendapatmu mengenai ideologi liberal dan komunis?

3. Mengapa ideologi Pancasila berbeda dengan ideologi lainnya?

4. Apakah ideologi Pancasila telah dilaksanakan dalam kegiatanmu?

5. Sebutkan ideologi yang kamu ketahui.

D. Sikap Positif terhadap Pancasila

dalam Kehidupan Bermasyarakat

Dalam kehidupan bermasyarakat, nilai sosial mengarah

pada hubungan antarmanusia yang menekankan pada segi-segi

kemanusiaan yang luhur, sedangkan nilai-nilai politik terpusat pada

kekuasaan serta pengaruh yang terdapat dalam kehidupan masyarakat

maupun politik. Dengan demikian, menilai manusia sebagai makhluk

pribadi dan makhluk sosial dapat ditinjau dari segi sosial dan politik.

Adapun landasan atau dasar penilaian tersebut adalah pandangan

hidup bangsa dan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Nilai-nilai

Pancasila merupakan nilai yang di dalamnya terkandung kebenaran

yang universal. Nilai-nilai Pancasila merupakan kebenaran bagi bangsa

Indonesia yang tampil sebagai norma dan moral kehidupan bangsa

yang ditempa dan dimatangkan oleh pengalaman sejarah bangsa

Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat dalam

wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pancasila mengajarkan adanya keseimbangan antara kepentingan

pribadi

dan kepentingan umum, artinya bahwa kepentingan pribadi

tidak boleh merusak kepentingan umum. Sebaliknya, kepentingan

umum tidak boleh mematikan kepentingan pribadi. Dalam kehidupan

bermasyarakat, tentunya perlu dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila

sebagai pelaksanaan sistem nilai budaya bangsa Indonesia.

Norma-norma kehidupan bermasyarakat yang terdiri atas norma

hukum, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma agama.

Pada dasarnya, norma ber isikan kaidah-kaidah, dan aturan-aturan

yang

Kata Penting

t /JMBJ

t 1BODBTJMB

t 4PTJBM

Nilai-Nilai Pancasila

19

Kemukakanlah pendapatmu mengapa

nilai-nilai Pancasila harus dilaksana-

kan dalam kehidupan sehari-hari.

#FSJLBOMBIDPOUPIOZB5VMJTEBMBN

CVLVUVHBTNVEBOMBQPSLBOIBTJMOZB

kepada gurumu.

Bagaimana

pendapatmu?

menjadi pedoman kehidupan manusia guna terciptanya suatu

ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat. Ketertiban masyarakat

merupakan unsur penunjang dalam menciptakan keamanan

masyarakat yang sangat bermanfaat bagi peningkatan peran serta

masyarakat dalam mencapai kesejahteraan bersama.

Berikut beberapa contoh sikap positif nilai-nilai Pancasila yang

tercermin dalam kehidupan bermasyarakat.

a. Memberi pertolongan kepada tetangga yang sedang mendapatkan

kesulitan atau musibah. Tetangga merupakan masyarakat yang

terdekat untuk suatu keluarga. Hidup bertetangga memerlukan

adanya rasa saling cinta kasih dan saling mengerti satu sama lain.

Jika ada tetangga yang sangat memerlukan bantuan, misalnya

sedang menderita sakit keras dan harus segera dibawa ke rumah

sakit, kita dapat mengantarkannya walaupun kita sendiri mem-

punyai keperluan.

b. Membersihkan lingkungan hidup dengan bergotong royong.

Bergotong royong membersihkan lingkungan merupakan salah

satu cara untuk mengembangkan perbuatan gemar melakukan

kegiatan kemanusiaan. Dengan bergotong royong dikembangkan

jiwa kerukunan, kekeluargaan, saling menghormati dan saling

menghargai, semangat persatuan dan kesatuan, serta kebersamaan.

Semakin meresapnya nilai-nilai tersebut, akan menumbuhkan

sikap gemar melakukan kegiatan kemanusiaan yang merupakan

nilai yang terkandung dalam Pancasila.

c. Menjaga ketertiban lingkungan yang melibatkan seluruh anggota

masyarakat merupakan salah satu perwujudan dari pengamalan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat, terutama

menggalang persatuan dan kesatuan masyarakat secara bersama-

sama dalam upaya pengamanan lingkungan sekitar.

d. Selalu diadakan musyawarah dalam berbagai rencana kegiatan

sebagai perwujudan nilai-nilai demokrasi dalam lingkungan

masyarakat dan forum silaturahmi. Setiap keputusan dalam

setiap rencana kegiatan lingkungan masyarakat harus berdasarkan

kesepakatan bersama agar dapat terlaksana dengan penuh rasa

tanggung jawab.

e. Tidak bertindak sewenang-wenang kepada orang lain serta

memegang prinsip keadilan. Salah satu upaya menjaga ketertiban

dalam lingkungan sekitar, yaitu dipegangnya prinsip keadilan

dan rasa sosial terhadap sesama.

Sumber

:

Tempo

, 6 Oktober 2002

Perbuatan anarkis dan merusak sarana

umum bukan merupakan sikap positif

warga negara.

Gambar 1.7

Kegiatan Mandiri 1.3

Carilah dalam berbagai referensi atau pengalaman pribadi mengenai sikap

positif nilai–nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tulis jawabanmu

EBMBNCVLVUVHBT LFNVEJBOMBQPSLBOLFQBEBHVSVNV

Diskusikan dengan anggota

kelompokmu mengenai sikap-sikap

QPTJUJGZBOHEBQBULBNVUVOKVLLBO

sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

,FNVEJBOLVNQVMLBOMBIIBTJMOZB

kepada gurumu.

Mari, Berdiskusi

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

20

 1BODBTJMBNFSVQBLBOTVBUVBTBTLFSPIBOJBOZBOH

meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum

sehingga merupakan suatu sumber nilai norma

TFSUBLBJEBI CBJLNPSBMNBVQVOIVLVNOFHBSB 

EBONFOHVBTBJIVLVNEBTBS)BMJOJCBJLZBOH

UFSUVMJTBUBV6OEBOH6OEBOH%BTBSNBVQVOZBOH

tidak tertulis atau konvensi.

2. Dalam suatu ideologi terkandung konsepsi

EBTBSNFOHFOBJLFIJEVQBOZBOHEJDJUBDJUBLBO 

UFSLBOEVOH EBTBS QJLJSBO ZBOH UFSEBMBN  TFSUB

HBHBTBO NFOHFOBJ XVKVE LFIJEVQBO ZBOH

dianggap baik.

 ,FEVEVLBO 1BODBTJMB TFCBHBJ EBTBS OFHBSB 

TFCBHBJNBOB ZBOH UFSUVBOH EBMBN 1FNCVLBBO

66%   NFSVQBLBO TVNCFS UFSUJC IVLVN

UFSUJOHHJZBOHNFOHBUVSLFIJEVQBOOFHBSBEBO

NBTZBSBLBU

4.

Sikap positif terhadap Pancasila dapat diwujudkan

dalam bentuk saling menghormati antarpemeluk

BHBNB UJEBLNFNBLTBLBOLFIFOEBL NFOKVOKVOH

UJOHHJIBLBTBTJNBOVTJB NFOBBUJIVLVN NFOH

IPSNBUJ MFNCBHBMFNCBHB QFNFSJOUBIBO 

NFNCFSJQFSUPMPOHBOLFQBEBZBOHNFNCVUVILBO 

NFNCFSTJILBO MJOHLVOHBO TFLJUBS  NFOKBHB

LFCFSTJIBO  NVTZBXBSBI NVGBLBU  EBO UJEBL

sewenang-wenang terhadap orang lain

1FMBLTBOBBOOJMBJOJMBJ1BODBTJMBEBQBUEJMBLVLBOEBMBNLFIJEVQBO CBJL

LFMVBSHB TFLPMBI NBTZBSBLBUNBVQVOOFHBSB/JMBJOJMBJ1BODBTJMBUFMBI

UFSIVCVOHEBMBNTJMBTJMB1BODBTJMB EJBOUBSBOZBUJEBLNFNBLTBLBOTVBUV

BHBNBLFQBEBPSBOHMBJO TJLBQUFOHHBOHSBTB DJOUBUBOBIBJS NFOHVUB

-

NBLBONVTZBXBSBIEBMBNNFOHBNCJMLFQVUVTBO EBOTJLBQBEJMUFSIBEBQ

sesama.

Penghayatan Pancasila

Ringkasan

#VBUMBI LFMPNQPL ZBOH CFSKVNMBI MJNB PSBOH

VOUVL

NFNQFMBKBSJNBUFSJZBOHCFMVNEJQBIBNJ

pada

bab ini. Diskusikanlah dengan kelompokmu

EBOQSFTFOUBTJLBOIBTJMOZBEJEFQBOLFMBT4FUFMBI

LBNVNFNBIBNJOZB CBD

BMBINBUFSJCBCTFMBOKVUOZB

untuk persiapan pertemuan berikut.

Refleksi Pembelajaran

Nilai-Nilai Pancasila

21

1. Istilah ideologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu

gabungan dua kata

idea

dan

logos

yang berarti ....

b. pengetahuan tentang ide-ide

c. pengetahuan tentang politik

d. pengetahuan tentang kenegaraan

e. pengetahuan tentang keyakinan

2. Berikut yang bukan merupakan konsep yang

terkandung dalam ideologi ....

a. prinsip-prinsip hidup berbangsa dan ber-

negara

b. dasar kehidupan berbangsa dan bernegara

c. arah tujuan dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

d. kebanggaan negara

3. Ideologi suatu bangsa pada umumnya bersum ber

pada ....

a. nenek moyangnya

b. negara penjajah

c. budaya dan pengalaman sejarah masya rakatnya

d. kebiasaan sehari-hari

4. Berikut merupakan urutan yang benar unsur-

unsur yang ada dalam ideologi, yaitu ....

a. interpretasi, logika, dan retorika

b. logika, interpretasi, dan retorika

c. prestasi, logika, dan etika

d. retorika, prestasi, dan etika

5. Unsur-unsur yang memuat seperangkat nilai atau

petunjuk untuk menuntun moral disebut ....

a. logika

c. retorika

b. etika

d. interpretasi

6. Fungsi ideologi

sebagai keseluruhan pengetahuan

yang dapat dijadikan landasan untuk memahami

dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian

alam sekitarnya disebut ....

a. struktur kognitif

c. norma-norma

b. orientasi dasar

d. pendidikan

7. Istilah Pancasila kali petama ditemukan dalam

Buku

Sutasoma

karangan ....

a. Empu Sinduk

c. Empu Tantular

b. Empu Prapanca

d. Empu Gandring

8. Perumusan dasar negara Indonesia dilakukan

melalui sidang BPUPKI, yang berlangsung antara

tanggal ....

a. 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945

b. 30 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945

c. 31 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945

d. 31 Mei 1945 sampai 3 Juni 1945

9. Tokoh yang menyampaikan lima asas Negara

Indonesia Merdeka, yang berisi Peri Kebangsaan,

Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerak

yatan,

dan Peri Kesejahteraan Rakyat ialah ....

a. Mohammad Yamin

b. Prof. Dr. Mr. Supomo

c. Ir. Soekarno

d. Mohammad Hatta

10. P

ada 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil

merumuskan Rancangan Pembukaan UUD 1945

yang kemudian dikenal sebagai ....

a. Dasa Sila Bandung

c. Pancasila

b. Piagam Djakarta

d. Piagam HAM

11. Bekerja keras bermanfaat bagi kehidupan seseorang

karena dengan bekerja keras kita dapat ....

a. menjadi orang kaya

b. memenuhi setiap keinginan

c. memiliki semua kebutuhan hidup

d. meningkatkan kesejahteraan hidup

Sumber

:

Ujian Nasional SMP

2003

12. P

ancasila sebagai jiwa dari semua sikap dan

perilaku setiap manusia Indonesia adalah Pancasila

sebagai ....

a. dasar negara

b. pandangan hidup

c. kepribadian bangsa

d. perjanjian luhur bangsa Indonesia

13. P

ancasila yang memuat cita-cita dan tujuan

nasional terkandung dalam ....

a. Pembukaan UUD 1945

b. sila Pancasila

c. Batang Tubuh UUD 1945

d. Undang-undang

14. Segala sesuatu yang beguna bagi unsur jasmani

manusia disebut ....

a. nilai material

c. nilai kerohanian

b. nilai vital

d. nilai estetika

15. Salah satu ciri

sikap setia terhadap bangsa dan

negara, antara lain ....

a. bekerja keras untuk kemakmuran diri,

keluarga, bangsa, dan negara

b. patuh dan taat pada aturan yang dapat

membe ri kan kebahagiaan

c. membela tanah air, bangsa, dan negara jika

memperoleh penghargaan dari pemerintah

d. menghormati pemerintah serta pemimpin

yang mejadi kebanggaan

Sumber

:

Ujian Nasional SMP

2003

Kerjakan pada buku tugasmu.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Evaluasi Bab 1

Pendidikan Kewarganegaraan:

Kecakapan Berbangsa dan Bernegara untuk Kelas VIII

22

16. Usaha bangsa Indonesia agar Pancasila tetap

dijadikan ideologi negara adalah ....

a. dengan mengamalkan Pancasila dalam

kehidupan sehari-hari

b. menjadikan Pancasila sebagai tujuan hidup

c. merumuskan kembali nilai-nilai Pancasila

d. menghafal dan menghayati nilai-nilai

Pancasila

17. Contoh peran serta warga negara dalam kegiatan

pemerintah adalah ....

a. menunjukkan kekayaan

b. membangun hotel-hotel berbintang

c. bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan

d. membayar pajak tepat pada waktunya

Sumber

:

Ujian Nasional SMP

2005

18.

Gotong royong perlu kita laksanakan dalam

kehidupan sehari-hari karena ....

a. merupakan kebiasaan suku bangsa

b. merupakan ciri khas daerah tertentu

c. dapat mewujudkan ketenangan lingkungan

d. dapat mewujudkan kesejahteraan bersama

Sumber

:

Ujian Nasional SMP

2005

19. Makna sikap berkorban adalah ....

a. menumbuhkan sikap mau bekerja keras

b. menumbuhkan sikap pengabdian yang

tulus

c. meningkatkan kemampuan hidup mandiri

d. mengembangkan kepribadian yang mantap

Sumber

:

Ujian Nasional SMP

2003

20. I

deologi negara yang tidak mengakui adanya

Tuhan, yaitu ....

a. liberalisme

b. komunisme

c. Pancasila

d. konservativisme

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat.

B. Jelaskan konsep-konsep berikut.

1. Nilai

2. Ideologi

3. Pancasila

4.

Idea

5.

Preambule

6. Dasar Negara

7.

A System of Ideas

8. Moral

9.

Piagam Djakarta

Buatlah tulisan mengenai

nilai-nilai Pancasila dalam

QFSJMBLV  CBJL EJ CJEBOH QPMJUJL  FLPOPNJ  IVLVN 

TPTJBM CVEBZB  QFSUBIBOBO EBO LFBNBOBO  TFSUB

UFSIBEBQMJOHLVOHBOBMBNTFLJUBSOZB$BSJMBIEBUB

pendukung untuk tulisanmu tersebut. Data tersebut

EBQBU CFSTVNCFS EBSJ NFEJB NBTTB  TFQFSUJ LPSBO

EBO NBKBMBI  BUBV EBQBU QVMB NFMBMVJ JOUFSOFU

Tugas

,FNVEJBO IBTJMOZBEJLVNQVMLBOLFQBEBHVSVNV

5VMJT KBXBCBONV EBMBN CFOUVL MBQPSBO -BQPSBO

tersebut dapat dibuat secara berkelompok dengan

KVNMBILFMPNQPLMJNBPSBOHZBOHUFSEJSJBUBTMBLJ

MBLJEBOQFSFNQVBO4FUFMBIJUV QSFTFOUBTJLBOMBIEJ

EFQBOLFMBTEBOMBQPSLBOIBTJMOZBLFQBEBHVSVNV

1. Menurutmu apakah yang dimaksud dengan

ideologi?

2. Terangkan konsep-konsep yang terkandung dalam

ideologi.

3. Sebutkan konsep yang terkandung dalam ideologi

Pancasila.

4. Ungkapkan unsur-unsur yang terkandung dalam

ideologi.

5. Sebutkan dan uraikan fungsi-fungsi dari ideologi.

6. Apakah yang melatarbelakangi Pancasila dijadi kan

ideologi dan dasar negara Indonesia?

7. Tuliskan rumusan yang terkandung dalam

Piagam

Djakarta

.

8. Tuliskan Pancasila sebagai dasar negara, pan dangan

hidup, kepribadian bangsa, perjan jian luhur

bangsa Indonesia, cita-cita dan tujuan bangsa

Indonesia.

9. Jabarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila

Pancasila.

10. Bagaimana cara menunjukkan sikap positif nilai-

nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari?